Jawa Tengah Lidikkrimsus.co.id –
Andre Antonio Selaku Ketua Group TETJT menjelaskan Terkait Geologi Mineralisasi hidrotermal: Jutaan tahun yang lalu, aktivitas vulkanik dan tektonik di sepanjang busur vulkanik Jawa menciptakan kondisi yang ideal untuk mineralisasi. Air panas yang kaya akan mineral (fluida hidrotermal) bergerak melalui celah-celah batuan dan mengendapkan emas serta logam dasar lainnya. Di Banyumas, endapan emas ini ditemukan dalam bentuk urat-urat (epitermal) di daerah seperti Cihonje dan Paningkaban.

Erosi dan endapan aluvial: Seiring berjalannya waktu, batuan yang mengandung urat emas tersebut mengalami erosi akibat hujan dan angin. Partikel-partikel emas yang berat kemudian terbawa oleh aliran sungai dan menumpuk di dasar sungai, dataran banjir, atau endapan teras sungai.
Faktor sungai: Aliran sungai seperti Sungai Tajum kemudian memindahkan dan mengendapkan partikel-partikel emas tersebut di lokasi tertentu. Ini menjelaskan mengapa banyak warga menemukan butiran emas di dasar sungai, terutama saat musim kemarau ketika permukaan air surut. Jadi, emas tersebut tidak berasal dari gunung secara langsung, melainkan dari endapan primer di batuan purba yang kemudian mengalami proses erosi dan pengendapan oleh sungai.

